User generated content atau konten yang dihasilkan pembaca cyber media menjadi salah satu hal yang mendapat perhatian khusus dalam Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diluncurkan Dewan Pers di Jakarta, Jumat (3/2/2012). Menjadi pertanyaan adalah komentar pembaca menjadi tanggung jawab media yang menayangkan atau orang yang berkomentar?
Akhirnya disepakati bahwa secara etika, cyber media punya tanggung jawab untuk mengelola komentar pembaca agar tidak bertentangan dengan Undang-Undang Pers dan kode etik jurnalistik. Itu dilakukan antara lain dengan mencantumkan syarat dan ketentuan serta mewajibkan registrasi. Media online juga berhak mengedit komentar, menghapus komentar yang tidak memenuhi syarat, serta melakukan koreksi jika ada pengaduan.
Menurut Ketua Dewan Pers Bagir Manan, kesediaan media massa di jagat maya untuk ikut bertanggung jawab terhadap komentar pembaca merupakan hal positif. Namun, ia berharap niat baik tersebut tidak disalahgunakan di kemudian hari untuk memidanakan media.
"Meski tanggung jawab, jangan sampai media dikorbankan," kata Bagir Manan sebelum penandatangan Pedoman Pemberitaan Media Siber oleh asosiasi pers dan pelaku cyber media di Gedung Jakarta Media Center, Jumat.
Menurutnya, posisi media dalam hal ini sebagai pihak yang membantu, sementara tanggung jawab tetap pada orang yang berkomentar. "Kalau ada orang yang merasa dirugikan terhadap komentar di media siber, yang pertama kali bertanggung jawab adalah dia (pemberi komentar)," kata Bagir.
Bagir mengatakan, memang ada perbedaan pemanfaatan media cyber dengan pers pada umumnya. Di media konvensional, masyarakat pengguna pers akan diseleksi oleh pimpinan redaksi apakah akan dimuat atau enggak, tapi pengguna media online setiap saat bisa menjadi bagian layanan yang disediakan.
Maka dari itu, perlu kebijakan untuk mencegah ekses negatif dari materi yang dihasilkan pembaca media online. Hal tersebut untuk melatih orang agar berhati-hati kalau masuk ke sana dan bertanggung jawab atas semua yang dilakukan. "Pers akan sehat kalau masyarakat mendukung pers yang sehat itu dan semua menghargai fungsi pers yang baik," ujar Bagir.
Sumber : Kompas
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.