Mungkin diantara anda, ada yang memiliki kebiasaan menyimpan beberapa hal yang sangat bersifat pribadi di dalam gadget. “Hal bersifat privasi itu seperti apa ? Jelas-jelas gadget yang kita gunain pasti menyimpan informasi pribadi kita, jadi emang salah gitu ?” Ya gak sih, kalo saja hanya nomor telepon teman dan beberapa SMS biasa gak jadi masalah. Tapi gimana kalo didalamnya kita simpan beberapa informasi mengenai segala macam password, nomor PIN ATM, Kode brangkas sampai pada koleksi foto atau video pendek ’special’ mengenai diri kita atau pasangan ? Hmm semoga gak ya. Nah belum lagi nih, kalo udah ada gejala pikun. Hmm bakal tambah runyam lagi.
Andaikata semua informasi tersebut disimpan di dalam gadget, dan kemudian gadget itu hilang. Kita bukan lagi berbicara soal, “ah khan udah di pasang password” atau “ah gampang nanti ditemukan lagi”. Wah kalo memiliki pemikiran begini di Indonesia, agak keliru dan kurang ‘gaul’. Teknologi boleh berasal dari negara lain, tetapi soal “jebolin’, bongkar pasang dan rekayasa kitalah termasuk jagoanya. Jangan dikira password dan pengaman gadget secanggih apapun gak bisa ditebus. “di atas langit masih ada langit bro !”
Baiklah barang bisa ditemukan dengan memasang segala macam tools dan aplikasi ‘spy‘, namun ketika tenggang waktu hilang hingga ditemukan, siapa yang menjamin bahwa data dan informasinya aman ? Itupun kalo barangnya ditemukan. Boleh lah, kalo gadget itu milik anak SD, tapi kalo pemiliknya anggota DPR ? hmm dijamin, barang boleh saja kembali tapi isi bakal dikuras abis. Apalagi yang dikuras itu menyangkut informasi penting, “top secret” atau yang “wah” atau “wow”, hmm dijamin kejutan indah akan datang melalu internet dan dari mana-mana. Dan kalo yang namanya sudah kesebar di internet, waduh susah bener dibendung ya.
Ya ada benarnya kalo gitu, ketika seseorang beranggapan bahwa justeru isi informasi di dalam gadget lebih penting dan mahal daripada harga gadget itu sendiri. Gadget yang dewasa ini dapat dijadikan sebagai “asisten pribadi” atau organizer lengkap untuk kegiatan sehari-hari. Bagi pemiliknya, perlu dijaga keamanannya dari maslaah kehilngan atau kerusakan.
Menyambut tahun baru kemarin, salah seorang sahabat saya kehilangan Blackberry ketika menghabiskan masa liburanya bersama keluara di salah satu tempat wisata di Jakarta. Dia menjadi gusar karena banyak sekali informasi penting ikut lenyap bersama BB kesayangannya itu. Bagaimana gak ? Di dalam BB tersebut tersimpan semua informasi mengenai akses email, media sosial, bahkan PIN beberapa ATM yang dimilikinya. Yang lebih repot lagi, hanya di situ satu-satunya tempat dimana dia menyimpan informasi-informasi tersebut.
Pada saat saya dihubungi beberapa jam setelah kejadian, hal pertama yang saya sarankan adalah mengkontak bank melalui layanan 24 Jam untuk memblokir ATM. Setelah itu, saya memintanya untuk mengganti semua password email, media sosial dan password lainnya yang dianggap penting agar gak disalahgunakan oleh orang lain. Untung saja dia masih mengingat beberapa dari password tersebut, khususnya untuk email pemulihan (biasanya pada saat mendaftarkan email, kita memasukan informasi mengenai secondary email )
Mungkin sekarang dia bisa tersenyum lebar membaca cerita ini, namun kalo mengingat kejadian saat itu, dia benar-benar panik dan sedih. Belum lagi karena saking gugupnya, keesokan harinya dia sempat lupa password yang baru saja dirubahnya semalam. Lagi-lagi dia harus melakukan pemulihan password untuk yang kesekian kalinya.
Bagi teman saya ini, semua telah dilalui dengan ’sukses’ walau harus membeli lagi Blackberry yang baru. Tapi bagaimana dengan mereka yang menyimpan informasi lain berupa gambar dan video pribadi yang berbau ‘dewasa’ ? Pasti menyisahkan masalah tersendiri yang gak mudah diselesaikan begitu saja. Contoh seperti ini kerap terjadi, ketika banyak foto-foto ‘dewasa’ tersebar di internet, MMS maupun lewat BBM.
Kebiasaan menyimpan informasi penting atau mengoleksi foto dan video pribadi di dalam gadget memang gak dapat dihindari. Sebagai produk teknologi terkini, gadget menjanjikan berbagai kemudahan bagi penggunannya. Namun demikian penggunaan gadget seharusnya dibarengi juga dengan cara perawatan yang baik, termasuk didalamnya cara mengamankannya. Kebiasaan untuk melakukan backup atau sync dengan PC atau laptop adalah salah satu pilihan yang dapat ditempuh untuk pengamanan data. Apabila dikemudian hari mengalami kehilangan atau kerusakan pada gadget, data backup dapat di restore kembali secara lengkap.
Hanya saja, perlu diingat bahwa suatu informasi pribadi (apalagi yang dianggap rahasia) memiliki nilai penting dan sulit diukur dengan uang atau nilai barang tertentu. Oleh karena itu dengan backup saja gak cukup, anda sendiri yang harus tetap waspada agar gadget tersebut gak hilang, dicuri orang atau diakses secara diam-diam tanpa seijin dan sepengetahuan anda. Namun yang terpenting dari itu semua sebaiknya jangan menyimpan foto atau video anda yang bersifat ’sangat’ pribadi di dalamnya, disamping rawaan ketika hilang, jejak data yang telah terhapus di dalam kartu memory dapat dikembalikan lagi dengan menggunakan beberapa tools yang cukup maju saat ini.
Perlu kita ingat juga, bahwa kebocoran informasi pribadi justeru dilakukan oleh orang-orang terdekat dengan kita. Sehingga tanpa kehilangan gadget pun, pada saat kita lengah, informasi yang bersifat pribadi dapat diakses secara mudah oleh mereka yang jesteru kita percayai.
Memang merupakan hal sepeleh dan sering diabaikan, pada saat kejadian baru kita menyadarinya. Penyesalan selalu datang dari belakang. Semuanya terserah anda.
Sumber : Valentino
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.