Kaca yang biasa digunakan kaum perempuan untuk merias diri ternyata bermanfaat bagi dunia kesehatan. Benarkah?
Beberapa ilmuwan yang tergabung dalam sebuah penelitian di Universitas of California menyebutkan bahwa, kaca bisa digunakan untuk meringankan nyeri sendi terlebih untuk membantu pasien yang terserang arthritis.
Para peneliti merekrut delapan relawan yang mengalami nyeri sendi dan rematik di tangan kanan. Tangan penderita dan lengan bawahnya diletakkan tersembunyi dari sebuah kaca tegak, sementara tangan kirinya yang sehat diletakkan di sisi lain dari kaca, sehingga pasien dapat melihat refleksi tersebut.
Pada saat peneliti membuka dan menutup tangan pasien dan memintanya melakukan hal sama dengan tangan tersembunyi, otak pasien 'ditipu' untuk berpikir dari refleksi itu sendiri.
Setelah melakukan terapi ini, relawan melaporkan rasa nyerinya berkurang rata-rata sekitar 1,5 poin, dengan skala 10 poin yang menunjukkan poin paling nyeri. Sementara itu, beberapa relawan ditemukan mengalami penurunan sampai tiga poin.
Peneliti menyimpulkan bahwa terapi kaca ini ternyata mampu mengurangi nyeri sendi dan kekakuan pada otot. Terapi tersebut terbukti efektif mengurangi keluhan yang dialami penderita tanpa efek samping.
"Terapi ini adalah kekuatan penglihatan," ungkap Candy McCabe dari University of Bath, Inggris.
Dalam kasus ini, penglihatan mengesampingkan apa yang dianggap sebagai sensasi terkuat, yaitu rasa sakit.
Beberapa ilmuwan yang tergabung dalam sebuah penelitian di Universitas of California menyebutkan bahwa, kaca bisa digunakan untuk meringankan nyeri sendi terlebih untuk membantu pasien yang terserang arthritis.
Para peneliti merekrut delapan relawan yang mengalami nyeri sendi dan rematik di tangan kanan. Tangan penderita dan lengan bawahnya diletakkan tersembunyi dari sebuah kaca tegak, sementara tangan kirinya yang sehat diletakkan di sisi lain dari kaca, sehingga pasien dapat melihat refleksi tersebut.
Pada saat peneliti membuka dan menutup tangan pasien dan memintanya melakukan hal sama dengan tangan tersembunyi, otak pasien 'ditipu' untuk berpikir dari refleksi itu sendiri.
Setelah melakukan terapi ini, relawan melaporkan rasa nyerinya berkurang rata-rata sekitar 1,5 poin, dengan skala 10 poin yang menunjukkan poin paling nyeri. Sementara itu, beberapa relawan ditemukan mengalami penurunan sampai tiga poin.
Peneliti menyimpulkan bahwa terapi kaca ini ternyata mampu mengurangi nyeri sendi dan kekakuan pada otot. Terapi tersebut terbukti efektif mengurangi keluhan yang dialami penderita tanpa efek samping.
"Terapi ini adalah kekuatan penglihatan," ungkap Candy McCabe dari University of Bath, Inggris.
Dalam kasus ini, penglihatan mengesampingkan apa yang dianggap sebagai sensasi terkuat, yaitu rasa sakit.
Terapi ini tampaknya dapat digunakan sebagai cara untuk mengurangi rasa sakit, seolah-olah otak pasien dapat memperkirakan kembali sehat dan sembuh dari penyakitnya. [mor]
Sumber : Inilah.Com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.