Mungkin pertanyaan ini cukup sederhana untuk dijawab, mana yang anda pilih Facebook atau Google+? Masing-masing orang tentu memiliki jawaban yang berbeda. Lalu bagi anda yang baru akan menentukan pilihan satu diantaranya, apa yang melandasi keputusan anda ? Ikut-ikutan melihat trendjumlah pengguna, mengukur kebutuhan sendiri, fasilitas, faktor kemudahan dan kecepatan akses, melihat dimana sebagian besar teman-teman anda menggunakannya, mau jualan atau hanya untuk keperluan mencari informasi saja ? Lagi-lagi jawabanya bahwa masing-masing memiliki selera dan tujuan yang berbeda.
Nah lho, lalu ngapaiin dibahas ? Hanya sekedar memberi wacana, sekaligus untuk merespon pendapat beberapa teman yang sering memperdebatkan mana yang terbaik dari kedua jejaring sosial terkemuka saat ini. Sebenarnya perdebatanya seperti ini ga perlu berlarut-larut, wong memelilih dua-duanya juga ga masalah kok. Ngapain juga harus mempengaruhi bahkan memaksa orang lain.
Ya, kedua jejaring sosial ini memang memiliki kelebihan masing-masing. Dalam berbagai artikel disebutkan bahwa Google+ akan bertumbuh dengan cepat, namun diperkirakan Facebook akan tetap memilik pengguna setia untuk kurun waktu 2 atau 3 tahun mendatang bahkan lebih .
Ga berlebihan jika banyak orang merasa nyaman menggunakan Facebook, setelah mampu menyingkirkan Myspace, Friendster dan jejaring sosial lain, Facebook terus memperbaiki diri dengan inovasi-inovasi baru. Bahkan ketika Google meluncurkan Google Buzz, Facebok masih tetap bertahan sebagai “jawara” jejaring sosial.
Kehadiran Facebook sempat membuat banyak pengembang jejaring sosial merasa frustrasi, bahkan gairah untuk blogging atau mengembangkan website pribadi atau perusahaan sempat mati suri dan tersedot dengan hadirnya fasilitas Facebook yang mampu menjawabnya walau dalam batas-batas sederhana. Ga dapat dipungkiri Facebook berkembang sebagai sarana komunikasi dan berbagai bermacam hal mengenai kehidupan orang sehari-hari. Mereka yang dulunya kehilangan kabar dan berita, sanak saudara dan teman dapat berjumpa dan terhubung kembali melalui Facebook.
Saat ini dengan 800 juta pengguna rasanya sulit sekali memaksakan penggunanya hengkang dan beralih ke jenis jejaring sosial yang lain. Hal ini rasanya sepeti kita dimanjakan dengan produk-produk Microsoft dulu, walau tetap dibayang-bayangi oleh Apple ternyata mereka masih memiliki pengguna setia hingga saat ini.
Namun demikian, Google+ yang merupakan bagian dari Google tentu saja memiliki banyak kelebihan lain dengan hadirnya berbagai layanannya yang terintegrasi. Para penggunanya akan semakin dimanjakan dengan inovasi baru yang berbeda dengan Facebook untuk berbagai kebutuhan. Google pasti telah banyak belajar dari beberapa kegagalan yang lama untuk masuk ke dunia jejaring sosial. Saya pribadi memiliki penilaian dan harapan lain terhadap Google pada proyek Google+, walaupun kelihatanya menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan iklan, Google masih memiliki produk dan layanan lainnya yang harus diperhatikan dan dibenahi secara terus menerus. Apabila Googlemengahabiskan waktunya dengan Google+ suatu saat produk-produk yang lain akan mendapat pesaing yang berarti.
Salah satu isu yang mengemuka saat ini terutama yang dialami oleh Facebook adalah masalah privacy.Hal ini menjadi masalah tersendiri ditengah euphoria berbagi dan saling terkoneksi. Kedepan kedua raksasa jejaring sosial ini akan menghadapi tantang tersendiri dimana semakin banyak orang menyadari pentingnya privasi mereka. Bukan hal mudah, karena hukum mulai merambah pada kehidupan dunia maya, dimana setiap orang akan terikat pada hukum-hukum yang selama ini berlaku secaraconversional.
Berbicara mengenai fasilitas google+ dan Facebook, hal ini juga sering dibandingkan dan menjadi tolak ukur untuk meraih simpati dan kegemaran bagi orang banyak. Sekilas apabila dilihat, mereka sama-sama memiliki fasilitas yang nyaris sama walau dengan sajian yang berbeda. Ini merupakan persaingan sehat tanpa harus saling mengklaim kepemilikan terhadap ide dan gagasan.
Ketika Google+ memperlihatkan bagaimana para tokoh dan selebriti mudah diajak berteman, sehingga para penggemarnya dapat dengan mudah mengikuti informasi langsung pada sumbernya, Facebookjuga menyediakan fasilitas subscribe yang kurang lebih sama fungsinya. Ketika Google+ membebaskan jumlah karakter pada posting atau status, Facebook juga memberikan keleluasan bagi penggunanya menulis status hingga 63.206 karakter, padahal kita tahu sebelumnya Facebook membatasinya. Begitu juga ketika cycle dan hangout menjadi isu utama Google+, Facebook segera membenahi dirinya. Sebaliknya ketika Facebook mengembangkan Fans Page, Google+ juga mengembangkan hal yang sama. Semua ini terlihat begitu menarik, sehingga perlombaan mendatangkan mafaat dan keutungan sendiri pada penikmat jejaring sosial.
Kembali lagi pada pembahasan awal, semuanya itu adalah pilihan menurut selera, tujuan dan manfaat bagi masing-masing orang. Ketika ada yang mengatakan Facebook masih yang terbaik, yang lain meneriakan “mari ke Google+, ada barang baru yang menarik dan jauh lebih baik”. Bagi mereka yang ingin coba-coba, tanpa ragu-ragu mereka akan mencoba kedua-duanya, sehingga nantinya dapat menentukan sendiri mana yang menjadi pilihan utama tanpa meninggalkan yang lain.
Ditulis Oleh : Valentino
Dimuat di Kompasiana.Com 05-01-2012
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.